Marketing mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan, baik melalui proses proses komputerisasi maupun data yang dikoleksi berdasarkan langganan, agar proses penjualan berjalan lancar.
Dengan perkataan lain marketing mix adalah merupakan variabek-variabel yang dipergunakan oleh oleh setiap perusahaan, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Jadi marketing mix itu sendiri terdiri atas himpunan variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya..
Menurut pendapat D.W. Foster, Bahwa marketing MIX adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan badan usaha, Minsalnya laba, penghasilan, harta yang ditanam, omzet penjualan, dan bagian pasar yang ingin direbut..
komponen-komponen marketing mix tersebut adalah cap dagang, jenis barang, pembungkus, dan pelayanan. Komponen-komponen lainnya adalah adalah “ penjualan, persedian, pengawasan, pengangkutan, saluran distribusi, dan sebagainya.
Kegunaan marketing mix bagi perusahan adalah dapat membuat perencanaan dibawah suatu garis kebijaksanaan. kebijaksanaan dalam hal ini perusahaan perusahaan tidak ketinggalan dalam menentukan kebijaksanaan dalam persaingan untuk menguasai pasar.
Adapun manpaat mempelajari marketing mix adalah untuk mengarahkan kombinasi mana saja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membuat program.
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARKETING MIX
1. Faktor produk
2. Faktor penjualan
3. Faktor pendistribusikan
1. Faktor produk
2. Faktor penjualan
3. Faktor pendistribusikan
- Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk produk “>jasa jasa “>adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
- Price. Pengertian harga dalam dalam “>produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang/ jasanya.
- Promotion. Kegiatan promosi promosi “>pada pada “>produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :
A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru
1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.
B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen
1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.
2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.
3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.
C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli
D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Strategi Produk
Keputusan yang
diambil oleh sebuah perusahaan mengenai produk yang ditawarkan memiliki
dampak penting terhadap kinerja perusahaan. Sebagian keputusan bisnis
berdampak cukup luas, misalnya pilihan mengenai produk baru dan
pengembangan-pengembangan produk. Keputusan-keputusan seperti ini
berkaitan di setiap bidang fungsional dan mempengaruhi segala lapisan
organisasi perusahaan.
Sebuah produk
adalah segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu pasar sasaran dimana
kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa
organisasi, tempat, orang dan ide. Cara memandang produk seperti ini
meliputi situasi yang luas termasuk barang-barang konkrit dan jasa-jasa
bersifat abstrak.
Produk
merupakan faktor dasar untuk melaksanakan suatu strategi bisnis,
walaupun secara keseluruhan faktor ini tidak menjamin kesuksesan suatu
perusahaan. Oleh karena itu, produk-produk perusahaan perlu disesuaikan
dengan kebutuhan pasar.
Perubahan
kebutuhan dan keinginan pasar menjelaskan mengapa banyak perusahaan
memberikan perhatian penuh pada perencanaan portofolio produk. Strategi
produk seringkali merupakan komponen kunci dalam rencana manajemen
puncak untuk memperbaiki kinerja suatu bisnis. Tindakan-tindakannya
mencakup modifikasi produk, perkenalan produk baru, dan penghapusan
produk.
1.1.1 Analisis Strategis Produk Yang Sudah Ada
Kombinasi
produk yang membentuk protofolio produk untuk sebuah perusahaan
merentang dari sebuah produk tunggal hingga suatu lini produk sampai
bauran lini produk. Diasumsikan bahwa keputusan produk dibuat untuk
suatu unit bisnis strategis. Komposisi produk SBU ditentukan
berdasarkan satu atau lebih lini produk dan berdasarkan produk-produk
spesifik yang menyusun setiap lini. SBU mungkin memiliki sebuah produk
atau satu lini atau berbagai lini dari produk-produk spesifik di dalam
setiap lini.
Analisis
terhadap produk-produk yang ada mensyaratkan penelusuran kinerja
berbagai produk di dalam portofolio. Pertama-tama adalah perlu untuk
menunjukkan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengukur kinerja produk.
Hal ini mencakup faktor finansial maupun nonfinansial. Karena adanya
kaitan antara permintaan dan biaya di antara produk-produk, maka
diperlukan sistem informasi yang menunjukkan seberapa baik sebuah
produk berhasil. Tujuan dari sistem penelusuran ini adalah untuk
memperlakukan proses peninjauan produk yang akan menempatkan produk
bermasalah, diagnosis ini juga membantu manajemen memutuskan bagaimana
menghapuskan masalah tersebut.
1.1.2 Mengembangkan Strategi produk
Analisis
portofolio menentukan seberapa baik kinerja yang dicapai oleh strategi
produk yang ada. informasi ini membantu manajemen mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan produk baru dan di mana strategi produk yang ada
harus diubah. Merek-merek yang telah berhasil selama periode waktu
yang lama menawarkan pengetahuan yang dalam mengenai strategi produk.
Suatu ciri umum dari merek yang tahan lama adalah bahwa strategi
penargetan dan penentuan posisi yang dipilih pada awalnya secara umum
telah diikuti selama hidup setiap merek. Merek-merek ini memperhatikan
strategi dasar pemasaran dimana didalamnya terdapat strategi produk yang
membuat mereka terkenal dan berhasil.
Strategi produk
mencakup keputusan-keputusan untuk tiap produk, lini produk dan bauran
produk. Tindakan lini produk dapat berupa penambahan suatu produk baru,
mengurangi biaya, memperbaiki produk, mengubah strategi pasar dan
membuang suatu produk. Strategi bauran produk dapat mencakup penambahan
sebuah lini produk, menghapuskan suatu lini, atau mengubah prioritas
suatu lini (misalnya meningkatkan anggaran pemasaran untuk satu lini dan
mengurangi anggaran untuk lini lain).
1.4.2.1 STRATEGI UNTUK PRODUK YANG ADA
Seperti dijelaskan pada gambar di atas, strategi untuk produk yang ada dapat dilakukan melalui beberapa pilihan yaitu:
a. Penurunan Biaya
Rendahnya biaya
akan memberikan suatu keunggulan utamabagi perusahaan dalam
persaingan. Biaya-biaya produk dapat diturunkan dengan mengubah desain
teknik, perbaikan produksi, biaya-biaya pasokan, dan peningkatan
produktivitas pemasaran.
Produk-produk
sering diperbaiki dengan mengubah ciri , mutu dan gayanya. Banyak
perusahaan mengalokasikan sumber-sumber daya substansial untuk perbaikan
produk-produk mereka secara reguler. Dibandingkan dengan abad
sebelumnya, produk-produk sekarang (seperti popok sekali pakai, kamera,
komputer, dan barang-barang elektronik konsumen) memperlihatkan
perbaikan yang luas dalam kinerja dan ciri-ciri mereka.
b. Ciri
Salah satu cara
untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya adalah dengan cirinya yang
unik. Ciri-ciri ini menawarkan dengan leluasa kepada konsumen untuk
memilih suatu merek tertentu. Kemampuan untuk menghasilkan
produk-produk dengan berbagai ciri yang menarik dari berbagai pasar
merupakan keunggulan bersaing yang penting.
c. Mutu
Strategi
penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah perbaikan mutu.
Perusahaan melakukan manajemen mutu total sebagai suatu strategi bisnis
dasar. Memperbaiki mutu produk adalah suatu tantangan yang penting bagi
perusahaan. Perbaikan mutu produk mengurangi biaya dan meningkatkan
keunggulan bersaing.
d. Gaya
walaupun mutu
produk untuk sebagian perusahaan lebih penting, gaya menawarkan suatu
keunggulan bersaing untuk produk-produk tertentu. Selain itu, gaya
dapat merupakan cerminan mutu dalam beberap kategori produk.
e. Perubahan strategi pemasaran
beberapa
perubahan dalam penargetan dan penentuan posisi pasar seringkali
merupakan hal yang penting dalam daur hidup produk tersebut. Masalah
dan peluang dapat mengarah pada penyesuaian strategi pasar dalam suatu
tahap daur hidup produk.
f. Penghapusan Produk
Membuang suatu
produk bermasalah perlu dilakukan apabila strategi penurunan biaya,
perbaikan produk, atau perubahan bauran pemasaran tidak tepat. Dalam
menentukan produk yang akan dibuang, manajemen harus mempertimbangkan
berbagai kriteria kinerja di samping penjualan dan kontribusi laba yang
diberikan produk tersebut. Eliminasi (pembuangan) dapat terjadi pada
tahap manapun dalam daur hidup produk, namun biasanya dilakukan pada
tahap perkenalan atau penurunan. Manajemen dapat memutuskan untuk
menghentikan produksi dan menghabiskan stok yang ada, atau mencoba
menjual produk tersebut ke perusahaan lain.
1.4.2.2 MODIFIKASI BAURAN PRODUK
Modifikasi
suatu bauran produk perusahaan merupakan suatu perubahan penting dalam
strategi produk. Tujuan mengubah bauran produk adalah untuk:
- Meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan
- Menawarkan rentang produk secara lengkap kepada grosir atau pengecer
- Memperoleh kekuatan pemasaran dan melakukan penghematan dalam distribusi, periklanan, dan penjualan langsung.
- Memantapkan posisi merek yang ada
- Melakukan diversifikasi guna menghindari ketergantungan pada salah satu produk saja.
Bauran produk
diperluas melalui pengembangan internal atau dengan membeli seluruh
perusahaan atau suatu lini produk. Pembelian adalah suatu pilihan yang
umum dilakukan pada tahun 1980an sebagai akibat rendahnya harga saham
dibanding dengan biaya pembuatan sendiri. Akuisisi juga merupakan suatu
cara yang tepat untuk memperluas bauran produk. Aliansi strategis
dikalangan pesaing digunakan untuk memperoleh akses ke pasar-pasar baru
dan mengembangkan lini produk.
1.1.3 Analisis Daur Hidup produk
Strategi produk
tidak lepas dari daur hidup produk, penyesuaian kedua komponen ini akan
memperlihatkan sinergi yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Adapun isu penting yang terdapat dalam analisis daur hidup
produk adalah:
a. Menentukan lama dari tingkat perubahan daur hidup produk
Terdapat
berbagai variasi dalam lamanya tahap-tahap daur hidup produk.
Menentukan tingkat daur hidup merupakan hal yang penting karena
perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasarannya agar sesuai dengan
kondisi yang berubah. daur hidup yang berubah dengan singkat dan cepat
menuntut perubahan strategi pemasaran di lingkungan yang dinamis.
b. Mengidentifikasi tahap daur hidup produk yang ada sekarang dan memilih strategi produk yang sesuai dengan tahap tersebut.
Tahap daur
hidup produk mempunyai dampak penting dalam segala aspek penargetan dan
penentuan posisi. Empat tahap strategi dihadapi dalam pergerakan daur
hidup produk. Tahapan ini menggambarkan perubahan fokus strategi
pemasaran atas dasar daur hidup produk. Pada tahap awal, tujuannya
adalah untuk membangun merek di pasar melalui kegiatan pengembangan
merek seperti iklan. Pada tahap kedewasaan, dilakukan penentuan posisi
kembali dengan menyesuaikan ukuran, warna, dan kemasan guna menarik
segmen-segmen baru yang berbeda. Akhirnya, pada tahap penurunan
ciri-ciri produk juga dapat dimodifikasi
c. Mengantisifasi ancaman-ancaman dan menemukan peluang-peluang untuk mengubah dan memperluas daur hidup produk
Mengantisipasi
ancaman dalam memasarkan produk merupakan langkah strategis untuk
mengubahnya menjadi peluang. Ancaman yang ada dapat diantisifasi dengan
mengubah strategi yang ada, baik strategi dalam produk/layanan, harga,
distribusi maupun promosi. Perusahaan yang mempu menghadapi kondisi
seperti ini memiliki jaminan selangkah lebih maju dibanding pesaingnya
di dalam industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar